Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla dipasarkan dengan harga yang ekonomis, merujuk pada program mobil murah dan ramah lingkungan pemerintah. Namun tim perancang dan pengembangnya kerap kali berujar bahwa sekalipun murah, mobil ini tidak murahan dalam segi kualitas.
– Kode baru 1KR-DE
Keluarga mesin 1KR yang digunakan Toyota merupakan mesin 3-silinder segaris yang didesain oleh Daihatsu. Akan tetapi, kode 1KR-DE tidak ditemukan di negara mana pun, alias mesin baru yang benar-benar dibuat di Tanah Air.
Mesin ini secara spesifik memang dikatakan mesin baru yang dibuat khusus, seperti disampaikan Embay Sunaryo, Head Development Project Team Astra Daihatsu Motor.
– Bobot mesin ringan
Blok mesin kode 1KR digunakan di beberapa produk Toyota, antara lainDaihatsu Xenia 1.000 cc, Daihatsu Sirion, Toyota Aygo, bahkan produk Citroën C1 dan Peugeot 107. Keunggulannya ada pada penggunaan bahan alumunium yang diklaim pada dasarnya hanya berbobot 69 kg, bahkan itu sudah termasuk sejumlah perangkat tambahan.
Hebatnya lagi, bobot mesin 1KR-DE yang ada pada Agya dan Ayla ini terpangkas lagi 10 kg. Kuncinya ada pada tutup kepala silinder yang diganti, dari aluminium menjadi berbahan resin-plastik, yang juga mengurangi friksi.
– Lebih mudah lagi dirawat
Satu alasan mengapa sejumlah konsumen memilih produk Toyota – Daihatsu adalah karena mesinnya yang simpel sehingga mudah dirawat. Namun mesin 1KR-DE bahkan lebih mudah lagi karena tata letaknya yang membuat ruang jantung pacunya menjadi lega.
Dalam kondisi ini, mesin mudah dilihat-lihat, bahkan diangkat andai terjadi kerusakan parah.
– Manifold tunggal
Satu yang juga baru di sini adalah desain integrated exhaust manifold, yang tidak lagi terbagi tiga pipa untuk tiga saluran pembuangan, tetapi satu pipa ke tiga saluran.
Semuanya kini terintegrasi pada kepala silinder sehingga saluran buang lebih pendek, disatukan dengan catalytic converter dan tempat untuk sensor oksigen. Hal ini pun salah satunya mengurangi bobot mesin.
– Rantai timing
Salah satu keunggulan dari keluarga mesin 1KR adalah tidak menggunakan timing belt karet tetapi rantai. Dengan demikian, tidak ada urusan untuk rutin mengganti timing belt lebih sering karena penggunaan rantai lebih awet, dan di sisi lain tidak terlalu berisik.
– DOHC
Mesin 1KR-DE mempertahankan tradisi penggunaan DOHC atau double overhead camshaft yang memakai dua noken as di kepala silinder. Sistem ini membuat proses kerja menjadi lebih presisi pada putaran tinggi.
– Tenaga
Dalam keterangannya Embay mengklaim bahwa mesin Ayla memiliki teknologi lebih maju dibanding Daihatsu Xenia 1.000 cc. Data menunjukkan tenaga mencapai 65 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dengan torsi maksimal 8,7 kgm pada 3.600 rpm.
Angka tenaga citycar ini lebih besar sedikit dibanding MPV Xenia 1.000 yang berdaya 63 PS.
Sayangnya performa sesungguhnya tidak sesuai dengan spesifikasi, banyak yang rpm ngedrop setelah angka 4000rpm. bisa lebih parah kalau modif sembarangan.
Namun saya bersyukur dan puas punya Ayla. Dari sisi akomodasi / kenyamanan / bagasi memuaskan. Bisa untuk muat kursi roda juga. Irit juga memuaskan. Performa kalau dijalan bisa mempermalukan MPV, dibandingkan pakai video pun performa juga kompetitif dibanding mobil yang lebih mahal. Modif juga cuma pro capacitor seharga 500 ribuan.
https://kupasmotor.wordpress.com/2015/12/17/oot-dari-perbandingan-video-akselerasi-mobil-lcgc-sebenarnya-performanya-setara-dengan-mpvsuv/
Nggak nyesel beli ayla.